Lailatul Qadar, atau yang sering disebut sebagai Lailat al-Qadr (malam ketetapan), merupakan salah satu malam yang penuh keutamaan dalam bulan suci Ramadan. Dalam Al-Qur’an, malam ini disebutkan sebagai malam yang lebih mulia daripada seribu bulan. Sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam Surah Al-Qadr:
Mengenal Malam Lailatul Qadar
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 1-3)
Pada malam ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala membuka pintu-pintu rahmat dan keberkahan-Nya, mengabulkan doa-doa hamba-Nya, serta melipatgandakan pahala bagi mereka yang beribadah dengan penuh keimanan dan keikhlasan.
Sabda Rasulullah tentang Lailatul Qadar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu:
“Barang siapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan keimanan dan harapan akan pahala, maka diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah: kapan tepatnya malam Lailatul Qadar itu datang? Apakah ada tanda-tanda khusus yang menunjukkan kehadirannya? Dan bagaimana sebaiknya kita menyikapi malam yang agung ini?
Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar
Para ulama dan perawi hadits telah menyebutkan beberapa tanda yang dapat dikenali dari malam Lailatul Qadar, di antaranya:
Keadaan Udara dan Suasana yang TenangMalam Lailatul Qadar biasanya ditandai dengan suasana malam yang damai, tidak panas maupun dingin. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Malam itu adalah malam yang cerah, tidak panas, tidak dingin, matahari di pagi harinya terbit dengan lemah (redup).” (HR. Ibnu Khuzaimah)
Cahaya Matahari yang Lembut di Pagi HariSalah satu tanda Lailatul Qadar adalah sinar matahari pada pagi harinya tampak putih dan lembut, tidak menyilaukan. Hal ini disebutkan dalam hadits dari Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu.
Keheningan yang Terasa di Malam HariMalam tersebut dipenuhi ketenangan, di mana hati para hamba yang beriman merasakan kedamaian yang mendalam. Tidak ada angin kencang, tidak ada gemuruh, dan suasananya sangat khusyuk.
Menghidupkan Malam Lailatul Qadar
Bagi setiap muslim, mengetahui tanda-tanda malam Lailatul Qadar adalah langkah awal. Namun, yang lebih penting adalah bagaimana kita mempersiapkan diri untuk menghidupkan malam tersebut dengan amalan-amalan yang diridhai oleh Allah Ta’ala. Berikut beberapa amalan yang disarankan:
Melakukan Qiyamullail (Salat Malam)Berusahalah untuk mendirikan salat malam dengan penuh keikhlasan. Perbanyak rakaat dan tingkatkan kekhusyukan.
Memperbanyak Doa, Terutama Doa yang Diajarkan RasulullahDiriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau bertanya kepada Rasulullah:
“Wahai Rasulullah, apa yang harus aku ucapkan jika aku mengetahui malam Lailatul Qadar?” Rasulullah menjawab:
“Ucapkanlah: Allahumma innaka afuwwun tuhibbul afwa fa’fu ‘anni (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf, mencintai pemaafan, maka maafkanlah aku).” (HR. Tirmidzi)
Membaca Al-Qur’anMalam Lailatul Qadar adalah waktu yang sangat baik untuk memperbanyak membaca Al-Qur’an. Renungkan maknanya dan hayati setiap ayat yang dibaca.
Bersedekah dan Berbuat KebaikanPerbanyaklah bersedekah dan berbuat kebaikan, karena setiap amal kebaikan pada malam ini akan dilipatgandakan pahalanya.
Bermuhasabah dan Memohon AmpunanJadikan malam ini sebagai momen untuk introspeksi diri, memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah lalu, serta memperbarui niat dan tekad untuk menjadi hamba yang lebih baik.
Kapan Malam Lailatul Qadar Terjadi?
Menurut hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Lailatul Qadar terjadi pada salah satu malam di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, terutama pada malam-malam ganjil. Rasulullah bersabda:
“Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Di antara malam-malam ganjil tersebut, malam ke-27 Ramadan sering kali disebut sebagai malam yang paling besar kemungkinannya. Namun, seorang mukmin dianjurkan untuk bersungguh-sungguh menghidupkan semua malam di sepuluh hari terakhir agar tidak terlewatkan.